Pagi hari Rabu tanggal 12 November 2025, Lapangan SMP Negeri 17 Kota Jambi tampak berbeda dari biasanya. Bukan hanya barisan kegiatan projek yang terlihat, tetapi juga Ternampak kebahagian dari murid yang mengikuti kiatan SEM .Suasana dipenuhi semangat dan sedikit ketegangan yang menyenangkan.Kegiatan hari pertama ini fokus pada Perkenalan dan Afiliasi—tahap awal dari Sport Education Model. Seluruh siswa kelas 8, bukan sebagai individu, melainkan sebagai anggota dari tim-tim kecil yang telah dibentuk oleh panitia siswa. Guru PJOK, Bapak Riko, menjelaskan: “Dalam SEM, kalian tidak hanya menjadi pemain. Kalian akan menjadi manajer tim, pelatih, wasit, jurnalis olahraga, dan pencatat skor.” Semua mata langsung tertuju pada lembaran pembagian peran. Panitia kegiatan langsung ditunjuk dari murid-murid kelas 8 dan kelas 9, yang dikenal pandai berorganisasi, terpilih sebagai Manajer The Garuda Emas. Bagian paling seru adalah saat tim-tim mengambil alih tanggung jawab mereka. Manajer tim langsung berdiskusi tentang strategi untuk permainan Sepak Bola Mini yang akan menjadi fokus kompetisi. Di sudut lapangan, kelompok wasit yang terdiri dari beberapa siswa kelas 8, dibimbing oleh Pak Riko, sibuk mempelajari kembali peraturan resmi dan modifikasi yang akan diterapkan. Sementara itu, kelompok Jurnalis—dengan kamera ponsel dan buku catatan—mulai mewawancarai beberapa kapten untuk laporan berita hari pertama.Dari tim yang bermain berjanji untuk menjunjung tinggi fair play, saling menghormati peran masing-masing, dan menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran, bukan sekadar kemenangan.

Pada tanggal 13 November 2025 adalah hari kegiatan projek untuk Seluru kelas IX Yang dimana kelas IX pun juga melakukan kegiatan yang sama dengan kelas VIII. Sejak pagi, pertandingan Sepak Bola Mini berlangsung sengit.Kegiatan yang dipertandingkan adalah Futsal, olahraga yang paling dinantikan oleh para siswa kelas 9.

Tidak seperti pertandingan biasa, di SEM, lapangan sekolah adalah panggung bagi kepemimpinan dan tanggung jawab. Seluruh siswa Kelas 9 terbagi menjadi tujuh tim.Manajer Tim Fokus memastikan kelengkapan tim dan mencatat statistik.Pelatih Tim Bertanggung jawab penuh atas strategi dan substitusi pemain.Wasit Siswa yang telah dilatih secara khusus untuk memimpin pertandingan. Endruw dan Dyos adalah salah satu wasit hari itu. Mengenakan seragam khusus dan memegang peluit dengan tegang, ia harus memimpin pertandingan antara Kelas IX.D3 dan Kelas IX.D4 dua tim yang memiliki rivalitas sengit. Di tengah pertandingan, terjadi pelanggaran keras di depan gawang. Dyos meniup peluit, menunjuk titik penalti. Keputusannya segera diprotes oleh Kapten . Namun, berkat pendalaman materi fair play dan didampingi Asisten Wasit Siswa lainnya, Dyos menjelaskan aturan yang berlaku dengan tenang dan tegas. Integritas dan kepercayaan diri adalah kunci dalam perannya.Saat babak semi-final, peran Pelatih Tim menjadi sangat krusial.Siang Penuh Kebanggaan Festivity dan Pengakuan

Acara mencapai puncaknya dengan Festivity atau upacara penghargaan. Bukan hanya piala untuk tim juara (yang dimenangkan oleh Kelas IX.D2), tetapi juga penghargaan yang mengakui setiap peran yang terlibat:

  • 🏆 Juara Umum SEM Futsal Kelas IX.D2
  • 🤝 Penghargaan Yel Yel terbaik: Diberikan kepada tim yang paling menjunjung tinggi sportivitas, Dimenangkan oleh KELAS IX.D7.

Di akhir acara,TIM KOORDINATOR PROJEK mengatakan. “Kalian, siswa-siswi kelas 9, tidak hanya lulus sebagai atlet. Kalian lulus sebagai penggerak olahraga yang memahami esensi dari sebuah kompetisi yang adil. Inilah bekal karakter yang lebih berharga daripada medali apa pun.”

Dengan berakhirnya SEM Futsal, seluruh siswa kelas 9 telah menyelesaikan salah satu proyek pembelajaran terpenting mereka—memahami bahwa olahraga adalah sebuah sistem yang membutuhkan kontribusi, tanggung jawab, dan integritas dari setiap individu, terlepas dari peran mereka di lapangan.(RH)